Permintaan pelumas industri di Indonesia didorong oleh meningkatnya investasi di industri manufaktur dan konstruksi, pertumbuhan di sektor UKM dan munculnya pemain domestik & internasional baru: analisis penelitian Ken

0


Sektor manufaktur yang berkembang, peningkatan impor minyak mentah, meningkatnya usaha kecil & mikro di negara ini dan masuknya pemain global di pasar akan menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan Pasar Pelumas Industri Indonesia.

Pertumbuhan Sektor Manufaktur: Indonesia menyaksikan pertumbuhan yang kuat di sektor manufaktur karena ekspansi beberapa industri termasuk pertambangan, konstruksi, produksi logam dan baja, kelautan dan dirgantara, minyak & gas, pembangkit listrik, konstruksi jalan, manufaktur mobil dan lain-lain. PDB yang dihasilkan dari aktivitas manufaktur meningkat dari Rp 2.007 triliun pada 2013 menjadi Rp 2.947 triliun pada 2018 dengan CAGR 8% selama periode peninjauan. Pertumbuhan investasi di sektor manufaktur menyebabkan permintaan pelumas industri yang lebih tinggi di negara ini.

MINTA KUSTOMISASI

Peningkatan Jumlah Proyek Konstruksi di Tanah Air: Jumlah proyek konstruksi di Indonesia meningkat dari 131.080 pada tahun 2013 menjadi 160.576 pada tahun 2018. Dalam beberapa tahun terakhir, kegiatan konstruksi telah terkonsentrasi di Jakarta, provinsi sekitar Banten dan Jawa Barat. Disaksikan bahwa pelumas dengan permintaan tertinggi oleh sektor konstruksi & pertambangan adalah oli hidrolik yang biasanya dipesan dalam jumlah besar. Sektor Konstruksi dan Pertambangan memberikan kontribusi pangsa tertinggi terhadap total volume penjualan (demand) pelumas industri di Indonesia pada tahun 2018.

Persaingan Pasar: Pemain pasar Pelumas Industri Indonesia sangat kompetitif dan bersaing dalam parameter seperti harga produk, jaringan distribusi, kualitas produk, kustomisasi produk dan ketentuan pembayaran yang ditawarkan kepada klien di negara ini. Struktur kompetisi pelumas industri Indonesia disaksikan terkonsentrasi di alam dengan dua pemain yaitu Pertamina &; Shell menangkap lebih dari 50% pangsa pasar dalam hal volume penjualan dengan mayoritas penjualan pelumas industri diamati di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Sumatera dan Jakarta.

Pasar  Oli Hidrolik  Indonesia

Analis di Ken Research dalam publikasi terbaru mereka “Outlook Pasar Pelumas Industri Indonesia hingga 2023 – Berdasarkan Pelumas Industri (Oli Hidrolik, Gemuk Industri, Cairan Kerja Logam, Oli Roda Gigi Industri, Oli Turbin, Oli Kompresor, dan Lainnya), Berdasarkan Penggunaan Akhir (Konstruksi dan Pertambangan, Manufaktur Umum, Pembangkit Listrik, Produksi Logam, Pengolahan Makanan, Semen, dan Lainnya), Berdasarkan Saluran Distribusi (Penjualan Langsung dan Jaringan Dealer)  percaya bahwa pertumbuhan di sektor manufaktur, peningkatan impor minyak mentah dan meningkatnya investasi di sektor UKM akan meningkatkan pasar pelumas industri di Indonesia. Pasar telah menyaksikan CAGR positif mendekati 6% dalam hal volume penjualan pelumas industri selama periode peninjauan 2013-2018.

Segmen Utama yang Tercakup dalam Pasar Pelumas Industri Indonesia:

 Berdasarkan Asal

  • Pelumas Mineral
  • Pelumas Semi-Sintetis
  • Pelumas Sintetis

 Berdasarkan Jenis Pelumas Industri

  • Oli Hidrolik
  • Gemuk Industri
  • Cairan Kerja Logam
  • Oli roda gigi industri
  • Oli Turbin
  • Oli Kompresor
  • Lain

Berdasarkan Penggunaan Akhir Industri

  • Konstruksi dan Pertambangan
  • Manufaktur Umum
  • Pembangkit Listrik
  • Produksi logam
  • Pengolahan Makanan
  • Semen
  • Lain

Berdasarkan Jenis Saluran Distribusi

  • Penjualan Langsung
  • Jaringan Dealer

Berdasarkan Klaster Penjualan

  • Kalimantan
  • Sulawesi
  • Papua
  • Sumatera

Berdasarkan Kemasan

  • Barel, Drum
  • Paket Lebih Kecil
  • IBC (Kontainer Curah Menengah)

Target Audiens Utama

  • Produsen Pelumas Industri
  • Importir Pelumas Industri
  • Distributor Pelumas Industri
  • Pemerintah dan Otoritas Pengatur
  • Perusahaan konstruksi
  • Perusahaan tekstil
  • semen Companies
  • Perusahaan pertambangan
  • Produsen Kertas dan Pulp
  • Perusahaan pembangkit listrik
  • Produsen Baja
  • Investor dan Perusahaan VC

UNDUH CONTOH LAPORAN

 Periode waktu yang tercantum dalam laporan:

  • Periode Sejarah – 2013-2018
  • Periode Prakiraan – 2019-2023

 Perusahaan yang Dicakup:

  • PT Pertamina Lubricants
  • PT Shell Indonesia
  • Exxon Mobil
  • PT Castrol Indonesia
  • PT Total Indonesia
  • PT Idemitsu Lube Indonesia
  • PT Balmer Lawrie Indonesia
  • PT Pacific Lubritama
  • PT Fuchs Pelumas Indonesia
  • PT Chevron Indonesia

Topik utama yang dibahas dalam laporan

  • Rantai Nilai Industri Pelumas Industri Indonesia (Inter-Entity Relationship dan Margin Analysis)
  • Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Pengantar Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Ukuran Pasar Pelumas Industri Indonesia Berdasarkan Pendapatan dan Volume   Penjualan, 2013-2018
  • Segmentasi Pasar Pelumas Industri Indonesia, 2013-2018
  • Lanskap Persaingan di Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Prospek Masa Depan Pasar Pelumas Industri Indonesia dan Proyeksi Pendapatan    Dasar dan Volume Penjualan, 2018-2023E
  • Isu dan Tantangan  Pasar  Pelumas Industri Indonesia
  • Parameter Pengambilan Keputusan dalam Memilih Vendor untuk Pelumas Industri di Indonesia
  • Titik nyeri yang dihadapi oleh pengguna akhir dan pemasok di Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Analisis Pengguna Akhir di Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Analisis SWOT Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Tren dan Pendorong Pertumbuhan di Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Peraturan Pemerintah di Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Profil Perusahaan Pemain Utama di Pasar Pelumas Industri Indonesia
  • Rekomendasi Analis

Untuk informasi lebih lanjut tentang laporan penelitian, lihat tautan di bawah ini:

Indonesia Mineral Lubricant Market, Penjualan Pelumas Sintetis Indonesia-ken research

Hubungi Kami:

Ken Research
Ankur Gupta, Kepala Pemasaran &; Komunikasi
support@kenresearch.com
+91-9015378249

Share.